Litani Santa Maria, juga dikenal sebagai Litani Loreto, adalah doa dalam tradisi Katolik yang dipanjatkan kepada Bunda Maria. Doa ini berasal dari abad ke-16 dan sering kali dipanjatkan setelah Rosario. Litani ini berisi serangkaian permohonan yang diakhiri dengan permohonan kepada Yesus Kristus. Setiap permohonan diawali dengan kata-kata “Santa Maria” atau “Ibu dari”, diikuti oleh sebutan khusus untuk Maria, seperti “Ibu dari Tuhan kita” atau “Bintang pagi”. Litani Santa Maria adalah salah satu doa yang paling populer dan sering dipanjatkan dalam Gereja Katolik.

Sejarah dan Maknanya Litani Santa Maria

litani santa maria
Litani Santa Maria, juga dikenal sebagai Litani Loreto, adalah doa yang sangat populer dalam tradisi Katolik. Doa ini merupakan bentuk pujian dan permohonan kepada Bunda Maria, ibu dari Yesus Kristus. Litani ini memiliki sejarah yang panjang dan makna yang mendalam, yang mencerminkan penghormatan dan kasih sayang umat Katolik terhadap Bunda Maria.

Sejarah Awal Mula

Litani Santa Maria berasal dari abad ke-16, dan diyakini pertama kali dipanjatkan oleh para peziarah di Loreto, Italia, sebuah tempat ziarah yang terkenal. Oleh karena itu, litani ini juga sering disebut Litani Loreto. Pada tahun 1587, Paus Sixtus V secara resmi mengakui dan memberikan persetujuan gerejawi terhadap litani ini. Sejak itu, Litani Santa Maria telah menjadi bagian integral dari devosi Katolik kepada Bunda Maria.

Panggilan Bunda Maria

Terdiri dari serangkaian panggilan kepada Bunda Maria, di mana setiap panggilan diikuti oleh permohonan “berdoalah bagi kami”. Panggilan-panggilan ini mencerminkan berbagai aspek dari kehidupan dan peran Bunda Maria, seperti “Ratu Para Malaikat”, “Bintang Pagi”, dan “Pintu Surga”. Setiap panggilan ini memiliki makna yang mendalam dan simbolis.

BACA JUGA : 12 Ucapan Belasungkawa Umum yang Tulus untuk Kerabat

Misalnya, panggilan “Ratu Para Malaikat” menggambarkan Bunda Maria sebagai ratu dari semua malaikat, yang mencerminkan kepercayaan bahwa dia memiliki kedudukan yang tinggi di surga. Panggilan “Bintang Pagi” merujuk kepada Bunda Maria sebagai bintang yang membimbing kita melalui kegelapan dosa dan kesulitan hidup menuju cahaya kasih dan rahmat Tuhan. Sementara itu, panggilan “Pintu Surga” menggambarkan Bunda Maria sebagai pintu masuk ke surga, melalui perannya sebagai ibu dari Yesus Kristus, Sang Penyelamat.

Litani Santa Maria dalam Tradisi Gereja Katolik

sumber : IDN 

Makna Litani Santa Maria

Litani Santa Maria bukan hanya sekedar doa, tetapi juga merupakan meditasi. Saat kita memanjatkan litani ini, kita diajak untuk merenungkan berbagai aspek dari kehidupan dan peran Bunda Maria, dan bagaimana kita dapat mengikuti teladan dan petunjuknya dalam hidup kita sendiri. Dengan demikian, membantu kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Bunda Maria dan melalui dia, kepada Yesus Kristus.

Doa Permohonan

Dengan memanjatkan litani ini, kita meminta untuk berdoa bagi kita dan membantu kita dalam kebutuhan kita. Ini mencerminkan kepercayaan Katolik bahwa Bunda Maria, sebagai ibu dari Yesus Kristus dan ratu surga, memiliki peran khusus dalam membantu kita untuk mencapai keselamatan.

Secara keseluruhan doa yang indah dan berarti, yang mencerminkan penghormatan dan kasih sayang umat Katolik terhadap Bunda Maria. Dengan memahami sejarah dan makna dari litani ini, kita dapat lebih menghargai kekayaan dan kedalaman dari tradisi doa Katolik.

BACA JUGA : Mengenal Malaikat Jibril : Malaikat yang Punya 600 Sayap!