Selain sholat fardhu yang wajib dilaksanakan, dalam Islam pun ada sholat sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan. Ada banyak sholat sunnah, salah satunya adalah sholat tahajud.
Sholat tahajud ini memiliki keutamaan, salah satunya adalah akan mendapatkan kedudukan terpuji bagi oran yang melakukannya. Dalam hal ini, orang yang suka mengerjakan sholat tahajud akan mendapatkan kedudukan yang terpuji di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Artinya : “Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhamu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al Isra : 79)
Selain itu, orang suka melaksanakan sholat tahajud akan dimudahkan segala urusannya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Selain itu, Allah juga akan membimbingnya dari segala urusan, mulai urusan rumah tangga, pekerjaan, berdakwah, dan urusan lainnya.
Allah Subhanu wa Ta’ala berfirman :
Artinya : Dan katakanlah : “Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar. (QS. Al Isra : 80).
Bukan hanya itu, orang yang rajin sholat tahajud akan selalu ditolong Allah. Baik itu ketika ada bahaya yang mengancam, atau ada orang yang ingin mencelakai, dan lain sebagainya.
Allah Subhanu wa Ta’ala berfirman :
Artinya : “…dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong…(QS. Al Isra : 80).
Tata Cara dan Jumlah Rakaat Sholat Tahajud
Sholat tahajud ini dikerjakan 2 rakat, 2 rakaat dengan jumlah yang tidak terbatas. Meskipun demikian, menurut hadits Bukhari dan Muslim, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam tidak pernah mengerjakan sholat tahajud lebih dari 11 atau 13 rakaat (jumlah rakaat beserta witir).
Doa Setelah Sholat Tahajud
Adapun bacaan doa setelah sholat tahajud yang dibaca adalah sebagai berikut :
“Allahuma lakal hamdu Anta nuurussamaawaati wal ardli wa man fiihinna. Walakal hamdu Anta qayyimussamaawaati wal ardli wa man fiihinna. Walakul hamdu Anta rabbussamaawaati wal ardli wa man fiihinna. Walakul hamdu Anta mulkussamaawaati wal ardli wa man fiihinna. Walakul hamdu Anta malikussamaawaati wal ardli wa man fiihinna. Walakul hamdu, Antal haqqu wa wa’dukal haqqu, wa qaulukal haqqu, wa liqaa ukal haqqu. Waljannatu haqqun wannaru haqqun. Wannabiyyuuna haqqun, wa Muhammadun haqqun, wassaa’atu aqqun, Allhumma laka aslamtu. Wa ‘alaika tawakkaltu, wabika aamantu, wa ilaika aanabtu, wabia khaashamtu. Wa ilaika haakamtu. Faghfirli maa qaddamu wa maa akhkhartu wa maa asrartu wa maa a’lantu antal muqaddimu wa antal mu akhkhiru, laa ilaa ha illa anta ilaihi laa ilaaha illa anta.” (HR. Muslim, Bukhari, dan Abu Daud).
Artinya : “ Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya, bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya, bagi-Mu segala punya, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisi-Nya, bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, surga adalah benar, neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari-Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali, dengan pertolongan-Mu aku berdebat (dengan orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang haq disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang haq disembah kecuali Engkau.”