Goksss.com – Seringkali ibu menyusui atau busui merasakan nyeri pada bagian payudaranya saat menyusui. Kondisi ini tentunya membuat ibu menjadi enggan untuk memberikan ASI secara langsung kepada bayinya.
Padahal menyusui adalah proses yang dapat menguatkan ikatan antara ibu dan anak. Seharusnya proses menyusui ini berlangsung dengan nyaman, karena adanya rasa nyaman ini akan mempengaruhi produksi ASI.
Tetapi proses menyusui tersebut akan terganggu saat ibu mengalami rasa nyeri pada payudara saat menyusui. Lalu apa yang menyebabkan payudara merasa nyeri saat menyusui?
Berikut dibawah ini beberapa hal penyebab payudara merasa nyeri saat menyusui diantaranya yaitu:
Tetapi ibu tidak perlu khawatir karena secara perlahan rasa nyeri ini akan hilang saat payudara dapat menyesuaikan produksi ASI dengan kebutuhan asupan si kecil.
Tongue Tie merupakan suatu kelainan bawaan pada mulut yang menyebabkan si kecil tidak bisa menggerakkan lidahnya secara leluasa.
Payudara yang membengkak terjadi karena terlalu banyaknya ASI yang menumpuk pada payudara. Hal ini dikarenakan lebih banyaknya produksi ASI daripada yang dikeluarkannya.
Saat ibu mengalami dermatitis atau eksim, maka putting susu ibu akan merasa nyeri dan gatal.
Infeksi Jamur
Infeksi jamur ini biasanya ditularkan dari mulut bayi yang sedang mengalami sariawan akibat infeksi jamur.
Mastitis merupakan peradangan yang dialami jaringan payudara.
Saat bayi mulai tumbuh gigi, gusinya akan melunak dan nyeri, sehingga si kecil akan menggit putting ibunya.
Saat ibu menggunakan bra yang terlalu ketat, maka bra tersebut akan menekan payudara ibu menyusui dan menyebabkan rasa sakit.
Berikut dibawah ini cara meredakan payudara nyeri saat menyusui diantaranya yaitu :
Pastikan Posisi Bayi Sudah Benar Saat Menyusui
Jika terjadinya nyeri pada payudara ini dikarenakan posisi menyusui yang salah, maka cobalah sesuaikan lagi posisi tubuh, kepala, dan mulut si kecil.
Baca juga: Tips dan Cara Cepat Hamil Setelah Haid Selesai
Jika bayi tidak disusui tepat waktu, maka akan menyebabkan terjadinya penumpukan ASI yang akhirnya menyebabkan membengkaknya payudara ibu.
Untuk mencegah hal tersebut, sebaiknya ibu menyusui memberikan ASI secara rutin dan tepat waktu kepada si kecil.
Jika penyebab nyeri payudara saat menyusui itu karena infeksi jamur atau bakteri, maka jagalah selalu area payudara supaya tetap kering dan bersih. Pasalnya area yang bersih dan kering bisa mencegah tumbuhnya bakteri dan jamur.
Untuk meredakan rasa nyeri payudara saat menyusui juga bisa dilakukan dengan mengompres hangat dan dingin.
Selain itu juga jika sebelum menyusui mengompres payudara terlebih dahulu maka bisa membantu memperlancar aliran ASI.
Saat ibu menggunakan bra yang terlalu ketat maka dapat menyebabkan payudara menjadi sakit dan mudah lecet. Begitu juga halnya saat ibu menggunakan bra yang terlalu longgar.
Oleh karena itu sebaiknya ibu menyusui menggunakan bra yang sesuai dengan ukuran payudaranya. Selain itu juga pilihlah bra yang terbuat dari bahan katun supaya tetap lancarnya sirkulasi udara disekitar payudara.
Jangan sampai karena ibu merasa nyeri pada bagian payudara, sehingga membuat ibu menjadi enggan untuk memberikan ASI pada buah hati.
Kelima tips diatas dipercaya cukup efektif untuk meredakan payudara nyeri saat menyusui. Tetapi jika payudara nyeri saat menyusui ini tidak kunjung hilang, maka jangan ragu untuk bertanya dan memeriksakan diri ke dokter.
Baca juga: 2 Pertanyaan Saat Hamil Yang Mungkin Merasa Tabu Untuk Ditanyakan Ke Dokter
Madu adalah salah satu bahan alami yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, mulai dari memperkuat…
Siapa yang tidak suka dengan hidangan ikan goreng yang renyah dipadukan dengan sambal segar? Apalagi…
Demensia adalah kondisi yang sering dikaitkan dengan usia tua, namun kenyataannya, gaya hidup dan pola…
Kopi instan sering jadi pilihan cepat buat kita yang butuh asupan kafein tanpa repot-repot menyeduh…
Minum air hangat sebelum tidur seringkali dianggap sebagai kebiasaan yang menyehatkan. Banyak orang merasa lebih…
Gula darah tinggi atau dikenal juga dengan hiperglikemia adalah kondisi yang sering kali diidentikkan dengan…